widgets
Untuk lebih Detil Klik >> Penawaran Produk dan Jasa

The Curse of the Spice Island. Kutukan yang Akan Selalu Memikat Kita untuk Kembali ke Banda.

Komoditi utama dunia pada abad ke-16 hingga 18 ini telah memecah wilayah Nusantara menjadi bagian jajahan Portugis, Inggris, dan Belanda. Di abad ke-17, Pulau Rhun, pulau kecil di Banda yang kaya kebun pala adalah wilayah jajahan Inggris pertama di luar kawasan Britania Raya (Inggris, Skotlandia, dan Irlandia). Namun sebagian besar wilayah Maluku telah dikuasai Belanda. Keberadaan Inggris di salah satu dari sembilan pulau di Banda itu dianggap mengganggu dominasi Belanda. Perjanjian Bereda  pada November 1674 mengakhiri persaingan rempah-rempah itu. Demi menggenapi monopoli pala, Belanda pun menukar jajahannya di daratan Amerika, New Amsterdam, dengan pulau Rhun milik Inggris. Nieuw Amsterdam, salah satu permukiman kulit putih terbesar di daratan Amerika saat itu, merupakan cikal bakal kawasanManhattan, jantung kota New York. Kini, Manhattan merupakan pusat perdagangan dunia dengan transaksi ratusan miliar dolar AS per jamnya. Sementara Pulau Rhun tetap sebagai penghasil Pala yang terpencil. Kepada setiap turis, terutama dari AS, Des Alwi selalu menceritakan tragedi konyol ini. ''Tahukah Anda, dulu pulau ini ditukar dengan Manhattan. Bisakah kami menukarnya lagi?'' pinta Des. Walau begitu, Banda tetap memiliki kekayaan yang membanggakan, yakni alam dan warisan sejarahnya. Auranya seperti tak pernah beranjak dari zaman kolonial, benteng, dan bangunan kuno yang terjaga hingga kini. Kearifan Banda telah menjaga taman-taman lautnya menjadi salah satu tempat penyelaman terbaik di dunia. Hampir seluruh wilayah Banda adalah surga bawah air. Bahkan di dermaga Maulana Inn. Pesona Banda menarik banyak tokoh dunia untuk menyambanginya. Dari penyelam legendaris Prancis, almarhum Jacques Costeau yang fotonya dipajang di Maulana Inn, Princess of York Sarah Fergusson, juga rocker Mick Jagger. Bahkan sutradara film Apocalypse Now, Francis Ford Coppola, ikut terpesona keelokan dan sejarah Banda. Coppola ingin membuat film perang laut berlatar rebutan pala antara Inggris dan Belanda itu. Entah kenapa, rencana itu gagal. Bila Jerry Bruckheimer sudah bosan, sebaiknya dia membuat sekuel ketiga film Pirates of the Caribbean Sea di Banda saja dan kita beri judul The Curse of the Spice Island. Kutukan yang akan selalu memikat kita untuk kembali ke Banda.
banda-naira.blogspot.com

2 komentar:

Anonymous said...

Kutukan itu masih ada gan. Menurut ane, ribuan kepala yang akan datang dari negara2 lain saat Sail Banda nanti, karena kena kutukan ini.
Ane juga kena gan, bulan juli musti pulang bawa sesajen.

Btw, ane kan pertamax, kasih cendol dong gan... :)

Saiful Karmen said...

kaskuser,...wkkkwkkk

Post a Comment

Tanggapannya Gan..?